Saturday, October 1, 2011

Ketika sang pelayan berkomplot...

Suatu ketika, bersama  teman sekarang saya makan di salah satu tempat makan di Plaza Medan Fair. Tempat makan ini, menjadi salah satu pilihan utama kalau ada rencana makan bareng ato traktiran dengan teman. Selain makanannya yang cukup enak, tempat makan ini dikenal khas dikenal dengan ice creamnya, maka tidak heran sejak kuliah saya dan teman-teman sering makan di tempat ini.
Nah, kembali ke cerita "suatu ketika itu", saat itu suasana tempat makan ini ramai.Seluruh tempat duduknya terisi penuh, itupun susanannya sudah agak merapat, karena mungkin mereka merasa sayang kalau tamu yang sempat mengantri lepas ke tempat makan lain.

Singkat cerita, kami segera memesan makanan. Saya memesan nasi goreng udang, dan teman saya, sebut saja namanya itoh *emang nama asli kaleeee hihihihi* memesan mie kuah kesukaannya. Sambil menunggu makanan, kami asyik ngobrol. Posisi tempat duduk kami tepat di depan sebuah buffet yang juga dijadikan tempat untuk menaruh air putih yang akan mereka bagikan ke tamu yang baru datang. 
Sedang asyik ngobrol, tiba-tiba itoh meminta saya memperhatikan tingkah pelayan yang sedang berdiri di dekat buffet tersebut. Kebetulan, posisi duduknya tepat menghadap buffet itu, dan saya membelakangi.

Sedikit bingung, saya perhatikan juga si pelayan tadi. Dan ternyata oh ternyata si pelayan sedang sibuk mencuri-curi minum sesuatu dari buffet tersebut. Masih agak kurang percaya, saya perhatikan terus, dan memang benar dugaan saya, dia sedang meminum sesuatu dari buffet tadi. Saya perhatikan lagi, yang mereka minum sepertinya jus terong belanda. Dan, ternyata lagi, tidak hanya satu minuman, ada beberapa jenis minuman lagi disitu. Terkejut, saya tanya lagi pada Itoh, apa yang sedang dia lakukan. Ternyata, berdasarkan pengamatannya, si pelayan ini sepertinya menyembunyikan beberapa jenis minuman di dalam buffet tersebut, dan meminumnya secara sembunyi-sembunyi. Dan, ternyata lagi *lagi*, dia tidak sendirian. Ada kira-kira 4 orang temannya yang bergantian minum di tempat tersebut. Mereka berbagi tugas "berjaga" di buffet itu untuk memastikan tidak ada temannya yang lain yang akan mengutak-atik tempat itu. 


Melihat situasi tersebut, jelas saya prihatin. Rasanya malu melihat kelakukan seperti itu. Apa mereka tidak berpikir, bahwa dari sekian banyak tamu di tempat itu akan ada tamu-tamu usil dan penuh perhatian seperti kami ini yang mengamati gerak-gerik mereka. Ditambah lagi, tepat di sebelah kami duduk seorang tamu bule yang posisinya persis menghadap ke buffet tersebut. Saya perhatikan, sambil makan, dia juga memperhatikan kelakuan si pelayan tadi.....jadi double kuadrat malunya....Entah apa lah yang dipikirkan oleh si Bule ini tentang bangsa saya...

Sempat terpikir juga, apa gaji mereka terlalu kecil dan tidak sanggup membeli satu gelas jus yang harganya sekitar 14 ribu rupiah? tapi kalau saya perhatikan dari style mereka, rasanya tidak mungkin juga mereka tidak sanggup membelinya. Trus, salahnya dimana? Entahlah.....




2 comments:

  1. gak minta jus nya juga nim???, hihihi

    ReplyDelete
  2. Ah, orang tu aja dah berebutan..ikut pula aku disitu, kurang lah hihihi

    ReplyDelete