Thursday, November 18, 2010

Facebookmu Harimaumu…

Awal mula, saya termasuk yang menolak untuk menggunakan facebook. Beberapa teman berkali-kali mengajak, “ayolah buat facebook”, “lebih enak facebook lho daripada friendster”, kita bisa begini, bisa begitu, bla bla bla. Waktu itu, saya menganggap bahwa facebook hanyalah ajang pamer, ajang ngomongin orang, dan berbagai ajang negatif lainnya. Bagi saya, friendster sudah cukup memadai dan lebih aman daripada facebook. Sampai tiba waktunya friendster menjadi sepi. Tidak ada lagi teman yang mengirimkan komen, tidak ada lagi yang update profil. Dan ternyata, mereka semua sudah berpindah hati ke facebook. Damn!!saya kan juga pengen eksis, juga pengen tau perkembangan teman-teman, sehingga akhirnya dengan sedikit malu hati saya terpaksa buat facebook juga…*alasan lain dikarenakan ada seorang junior yang ternyata suka ngomongin saya di facebook. Facebook menjadi alat dia, karena segan mengolok-olok saya secara langsung “mumpung kak anim nggak punya facebook”, pikirnya. Belakangan, saya tau karena kami sudah berteman di facebook, sekali waktu dia masih ‘ngobrol’ tentang saya lewat media lain, twitter , dan saya belum punya keinginan buat twitter hehhehehe*

Setelah buat facebook, beberapa lama saya menjadi orang kemaruk. Kemaruk update status, kemaruk buat komen, kemaruk nengok-nengok profil orang, kemaruk mencari teman-teman lama, kemaruk pamer, kemaruk bergosip, dan lainnya *ironi rasanya ketika saya pun menjadi seperti yang tidak saya sukai*. Hingga akhirnya tiba pada masa dimana kadang kala saya bosan facebookan. Tidak ada lagi ceritanya buka-buka facebook dari handphpone. Malas….

Nah, bicara tentang update status, awalnya saya berpikir tidak ada orang yang peduli dengan status update yang saya buat. Kalaupun banyak yang komen, itu mungkin dikarenakan status yang saya buat dirasa konyol atau aneh atau karena teman-teman saya hanya iseng mengkomentari. Sampai akhirnya ketika salah satu mahasiswa, ketika bertemu dengan saya menyinggung-nyinggung status yang saya buat. Dan saya mulai berpikir, “hah!rupanya orang peduli ya sama update status saya”, and trust me, they take it serious!!Padahal terkadang status yang saya buat adalah hal yang tidak penting, dan tidak selalu menggambarkan isi hati saya.
Seorang teman, yang juga mantan mahasiswa saya pernah datang ke lab dan menanyakan tentang teman saya yang lain. Dia bertanya mengenai status perkawinan teman saya itu. Ketika ditanya, “kenapa kok tiba-tiba nanya?”, dia beralasan bahwasanya status facebooknya agak-agak gimana gitu. Pertanyaan yang sama juga sering diajukan oleh orang-orang yang berbeda.

Kejadian ini membuat saya memikirkan kembali tentang status-status update yang pernah saya buat. Ada berapa banyak orang dari 900 an teman saya yang mengganggap status update saya adalah saya?*sekian ratus bule yang jadi teman main game saya tidak masuk hitungan ya, karena mereka juga tidak mengerti bahasanya hehehehe* Dan ada berapa banyak orang yang seperti saya, yang hanya focus pada status update orang-orang yang saya anggap penting? Ataukah saya memang penting?hihihihi *kepedean tingkat tinggi*
Status update facebook sekarang bisa diumpamakan mulut kita. Apa yang kita katakan di facebook dianggap sebagai pernyataan diri kita, tentang siapa kita, kemauan kita dan bagaimana kita yang sebenarnya. Ada yang membantah?silahkan. Tapi dari pengalaman saya pribadi saya mendapatkan gambaran demikian. Sebuah status tidak hanya status, tapi status adalah sebuah statement. Statement yang kadang kala berbahaya ketika orang menganggapnya serius. Dan tak jarang kita pun memang serius menggunakan facebook untuk menggambarkan diri kita. Mulai dari yang mengolok-olok orang lain, ‘bermesraan’, berbagi cerita, membuat cerita-cerita konyol, ataupun curhat. Apakah saya sudah terbebas dari itu semua? Kenyataannya belum. Saya masih facebookers kebanyakan yang menggunakan facebook sebagai ajang semu. Dan apakah orang boleh menilai saya dari facebook saya? Silahkan. Dua hal yang pasti, tidak semua status update yang saya buat adalah penting. Dan anda tidak akan bisa membaca saya sepenuhnya hanya dari facebook saya, karena itu hanya sepersekian persen penggalan tentang saya…